Produk Halal RI Laku Keras di LN, 3 Negara Ini Saingan Berat

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut Malaysia tak hanya sebagai target pasar utama, tapi juga menjadi saingan utama produk halal Indonesia. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kemendag, Didi Sumedi mengatakan produk halal Indonesia sudah mulai menyerbu pasar Malaysia dan kini salah satu potensi yang paling besar menjadi tujuan ekspor.

Namun tak hanya Malaysia, tapi produk halal China dan Arab juga jadi pesaing potensial produk halal Indonesia.

“Ini kita sudah mulai, istilahnya menyerang, ke negara tujuan ekspor kita karena memang Malaysia adalah salah satu potensi yang paling besar menjadi tujuan ekspor produk-produk halal kita, dari mulai fashion, makanan minuman, kosmetik, serta juga farmasi,” kata Didi dalam Media Briefing Publikasi Kinerja Ekspor Produk Halal Indonesia di Kantor Kemendag, Selasa (19/12/2023).

Didi mengatakan, itu tak terlepas karena memang mayoritas penduduk Malaysia juga beragama Muslim sama seperti hal-nya Indonesia. Serta, kesadaran masyarakat Malaysia untuk menggunakan halal produk sudah sangat kuat.

“Jadi ini menjadi potensi pasar bagi kita sebetulnya. Sekarang mereka betul-betul wajib untuk (menggunakan produk) halal,” ujarnya.

Secara praktik, kata Didi, penjajakan ekspor Indonesia ke Negeri Jiran sangatlah mudah, apalagi untuk produk makanan dan minuman. “Kalau sudah dari Indonesia, mereka sudah yakin bagus sekali. Pokoknya kalau sudah dari Indonesia sudah tidak dipertanyakan lagi, sudah masuk aja makanan dan minuman, mudah,” tutur dia.

“Saya sudah bolak-balik cukup sering kalau ke Malaysia, karena saya ingin memastikan lagi bahwa semua yang kita lakukan sudah betul-betul terjadi,” lanjutnya.

Namun demikian, selain menjadi target pasar utama, kata Didi, Malaysia juga menjadi saingan utama untuk produk halal Indonesia. “(Malaysia) saingan utama juga,” tukasnya

“Terus juga ada Saudi Arabia, bahkan China juga, hebat produk-produk halal mereka sudah banyak masuk ke negara-negara OKI (Organisasi Kerjasama Islam),” katanya.

Sementara itu, menurut Didi, sepanjang Januari-Oktober 2023 nilai total perdagangan halal Indonesia mencapai US$ 53,4 miliar, dengan nilai ekspor mencapai US$42,3 miliar atau setara Rp655 triliun (kurs Rp 15.500) dan impornya US$11,1 miliar.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Malaysia-Indonesia Dorong Produk UMKM Kuasai Pasar Global


(dce) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *