Jakarta–
Barangkali kalian sedang berandai-andai berbuka puasa bersama (bukber) atau sahur dengan pengalaman spektakuler bersantap di luar angkasa, hal itu bisa dilakukan berkat maraknya perkembangan teknologi wisata luar angkasa.
Tentu saja pengalaman menikmati makanan di luar angkasa ini membutuhkan biaya yang fantastis. Perlu merogoh kocek USD 495 ribu dolar atau setara Rp 7,7 miliar!
Para miliarder yang memiliki dana sebesar itu, mungkin mempertimbangkan untuk bisa makan di meja hidangan tertinggi di dunia. Mereka akan dibawa hingga ke batas atmosfer Bumi menggunakan balon khusus perjalanan luar angkasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Restoran di lapisan stratosfer Bumi ini merupakan karya perusahaan teknologi luar angkasa bernama SpaceVIP yang berbasis di New York, AS, dan Space Perspective yang berbasis di Florida, AS. Keduanya mengklaim diri sebagai perusahaan dengan pengalaman penerbangan luar angkasa netral karbon pertama di dunia.
Paket wisata bersantap di luar angkasa ini baru diluncurkan dan menyediakan enam kursi tamu istimewa termasuk Chef Rasmus Munk, koki berbintang Michelin dari restoran terkenal Kopenhagen, Alchemist. Mereka akan menyantap hidangan dengan pemandangan Bumi dari luar angkasa selama enam jam.
Berangkat dari Kennedy Space Center di Florida, pengunjung akan naik ke atas awan dengan menaiki Spaceship Neptune. Sesampai di stratosfer, mereka akan menikmati hidangan multi-menu sebelum turun perlahan dan mendarat di laut.
“Menampilkan kapsul bertekanan yang diangkat dengan lembut oleh SpaceBalloon, bukan roket. Pesawat ruang angkasa ini akan membawa wisatawan naik ke ketinggian 30.500 meter di atas permukaan laut, tempat mereka akan bersantap sambil menyaksikan Matahari terbit di atas lengkungan Bumi,” kata SpaceVIP dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari IFL Science.
“Tanpa roket, benda tanpa bobot, gaya gravitasi berat, atau pelatihan yang diperlukan, pengalaman ini dirancang agar terasa nyaman dan mudah bagi penjelajah seperti halnya di Bumi,” tambah perusahaan tersebut.
Untuk naik, balon luar angkasa akan diisi dengan gas hidrogen yang lebih ringan dari udara. Ketika terisi penuh, balon raksasa tersebut memiliki ketinggian 200 meter. Menurut perusahaan, penurunan tersebut akan melibatkan pelepasan sejumlah kecil gas yang berubah menjadi air, sehingga emisi kendaraan secara teknis mendekati nol.
Sedangkan untuk makanannya, menu pastinya belum dibagikan. Namun tampaknya, hidangannya akan mencakup berbagai makanan yang terinspirasi oleh peran eksplorasi ruang angkasa selama 60 tahun terakhir sejarah manusia.
“Hidangan yang disajikan akan berdasarkan ‘Masakan Holistik’. Resep-resep ini akan menginspirasi pemikiran dan diskusi tentang peran umat manusia dalam melindungi planet kita, menantang pengunjung untuk mengkaji ulang hubungan kita dengan Bumi dan orang-orang yang menghuninya,” kata SpaceVIP.
Merespons sejujmlah kritik atas upaya pengalaman bersantap eksklusif yang dianggap berlebihan, kedua perusahaan mengklaim bahwa pengalaman seperti ini dapat meningkatkan ‘literasi ruang angkasa’ yang menurut mereka dapat membantu kita secara kolektif menghadapi tantangan eksistensial yang dihadapi spesies manusia.
“Partisipasi sektor swasta dalam industri luar angkasa mempercepat inovasi berbasis ruang angkasa dan memberi kita peluang untuk mengatasi tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup yang penting yang dihadapi planet kita,” tegas SpaceVIP.
Selain itu, lanjut SpaceVIP, melihat planet kita dari luar angkasa memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan kognitif dan menginspirasi upaya apresiasi yang lebih besar terhadap Bumi dan hubungan yang mendalam dengan umat manusia secara keseluruhan.
“Kami sadar ini adalah perjalanan yang mahal. Tapi ini adalah peluncuran pertama dengan pengalaman kuliner yang menakjubkan,” kata Chef Rasmus Munk.
Simak Video “Biaya yang Dikeluarkan untuk Wisata Luar Angkasa Bersama NASA”[Gambas:Video 20detik](rns/afr)