Komitmen Ganjar-Mahfud Pacu Pertumbuhan Ekonomi dengan Tetap Menjaga Lingkungan

JAKARTA – Isu perubahan iklim menjadi perhatian dunia saat ini, termasuk Indonesia. Pada tahun 2016 Indonesia bersama 171 negara dunia menandatangani Paris Agreement sebuah kesepakatan global dalam menghadapi perubahan iklim.

Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud Bagas Adhadhirga mengungkap, Indonesia menjadi bagian dari 55 negara pertama yang melakukan ratifikasi. Indonesia telah meratifikasi Paris Agreement dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change.


Perdagangan karbon telah muncul sebagai instrumen kunci dalam upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Indonesia telah meresmikan bursa karbon pada September 2023.

Hal ini tentunya membuka peluang untuk negara dapat memanfaatkan ekonomi hijau sebagai salah satu peluang pengembangan ekonomi yang berkelanjutan, sekaligus stimulus bagi inovasi dan teknologi hijau, serta upaya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

“Indonesia dengan keanekaragaman alam dan komitmennya terhadap keberlanjutan, serta posisi geografis yang sangat strategis di kawasan Asia Pasifik memiliki potensi besar untuk nantinya menjadi bisa menjadi salah satu pusat perdagangan karbon,” ujar Bagas dalam keterangannya di Jakarta, Senin (1/1/2024).

Indonesia sebagai negara yang masuk dalam kategori negara megabiodiversitas dapat dikembangkan dalam pengimplementasian proyek proyek pengurangan emisi. Negara ini juga menyimpan potensi yang sangat besar dalam pengembangan energi terbarukan dan berbagai sektor keberlanjutan lainnya.



Follow Berita Okezone di Google News



Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya





 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *