Suasana stan Lembaga Kegiatan Mahasiswa (LKM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berada di lapangan parkir Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) dalam KBMU-fest, Jalan Tamansari No. 1, Kota Bandung pada Minggu (4/12/2022). (Foto: Muhammad Irfan/SM)
Suaramahasiswa.info, info– Acara KBMU-Fest yang biasanya dilaksanakan tiap akhir tahun belum juga digelar hingga kini (14/12). Acara tersebut merupakan salah satu ajang pengenalan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Unisba kepada mahasiswa baru. Hal ini lantas menimbulkan berbagai keluhan dari beberapa Ormawa yang ada di Unisba.
Ketua Mahasiswa Pecinta Alam (Mapenta) Unisba Rangga Wijaya merasa kecewa karena KBMU-Fest belum diselenggarakan. Ia menganggap bahwa acara tersebut berpengaruh besar terhadap eksistensi Mapenta. Akibatnya, pendaftar Mapenta menurun dibanding tahun sebelumnya ketika diadakan KBMU-Fest.
“Saya kecewa karena belum terlaksananya KBMU-Fest, acara ini sangat berpengaruh khususnya untuk memperkenalkan ormawa seperti Mapenta. Dampaknya, kalau dilihat dari sekarang itu anggotanya lagi sedikit,” ujarnya saat diwawancarai pada Rabu, (13/12).
Senada dengan hal tersebut, Komamdan Resimen Mahasiswa (Menwa) Unisba, Muhammad Riziq Malela, sangat mengharapkan KBMU-Fest dapat dilaksanakan. Menurutnya acara tersebut dapat menjadi ajang menunjukkan keterampilannya untuk menarik minat mahasiswa baru.
Ketua Lingkungan Seni Budaya Sunda (LSBS), Jasmine Puspa Anandita, dan Ketua Studi Teater Unisba (Stuba), Gilang Baihaqy, beranggapan jika banyak mahasiswa baru tidak tahu jelas ormawa yang ada di Unisba akibat tidak adanya KBMU-Fest. Bahkan, menurut Jasmine, hal ini yang menyebabkan minat mahasiswa untuk masuk Ormawa semakin berkurang.
Menanggapi hal tersebut, Formatur Presiden Mahasiswa (Presma) Unisba, Muhammad Ramdhan, mengaku bahwa banyak Ormawa yang menanyakan KBMU-Fest kepada pihaknya. Menurutnya, ia beserta wakilnya ingin mengadakan acara tersebut sebelum kehilangan momentum. Namun, di lain sisi, kondisi BEMU belum memadai untuk menjalankan KBMU-Fest tahun ini.
“Secara pribadi mohon maaf bila memang KBMU-Fest ini alami keterlambatan. Satu sisi Presma dan Wapresma (Wakil Presma) juga sebenarnya pengen cepat ngadain KBMU-Fest sebelum kehilangan momentum. Cuman, kan keadaannya BEMU ini belum punya pengurus, itu akan menjadi susah,” ujarnya saat diwawancarai pada Rabu, (13/12).
Ramdan pun mengatakan pihaknya telah mengusulkan kepada BEM Fakultas (BEMF) untuk mengenalkan Ormawa yang ada di Unisba dalam bentuk video. Pengenalan Ormawa ini dapat dilakukan oleh BEMF melalui Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) atau saat Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek).
Ia menjelaskan bahwa KBMU-Fest ini dirancang pada awal November. Namun, akibat kurangnya anggota, agenda ini terpaksa mundur. Dirinya pun menargetkan KBMU-Fest terlaksana paling lambat di bulan Januari 2024.
“KBMU-Fest bakal dilaksanakan lagi melibatkan dari perwakilan setiap ormawa. Karena kita masih menunggu dilantik yang insyaallah di bulan ini. Jadi kalau bicara kemungkinan (KBMU-Fest, red) paling lambat itu januari,” ungkap Ramdhan.
Rangga serta Riziq sendiri merasa keberatan jika KBMU-Fest diadakan di bulan Januari. Meski begitu, Riziq berharap acara ini dapat terselenggara.“Saya keberatan, Oprec (Open Recruitment)-nya dimulai dari Oktober sekarang sudah gelombang kedua belum ditutup karena pendidikan nya tuh di akhir Desember. Kalau misalkan lebih fokus di akhir Januari atau awal februari tambah lama lagi,” kata Riziq pada Rabu, (13/12).
Selain itu, Gilang merasa jika KBMU-Fest tidak akan terlalu berdampak pada Ormawa jika dilaksanakan di bulan Januari. Menurutnya, hal itu akan sia-sia karena sudah banyak Ormawa yang menutup rekrutmen.
“Dari diri sendiri sudah tidak ada harapan, soalnya udah telat juga mungkin untuk kedepannya KBMU Fest lebih mewadahi ormawa-ormawa jadi tujuannya ini pun bener-bener untuk memperkenalkan ormawa jangan ada lagi terlambat,” kata Gilang pada Rabu, (13/12).
Reporter: Fauzah Lathifah & Linda puji yanti/Job
Penulis: Fauzah Lathifah/Job
Editor: Syifa Khoirunnisa/SM